Minggu, 01 Juni 2025

Buper Leles, Cerita Alam yang Masih Hidup di Majalengka

  • 11 Mei 2025 16:27 41 Dilihat

Curug Jernih dan Pohon Tertua yang Menjaga Alam, Itulah Buper Leles (Potret : Tangkapan Layar/Pustakawarta.com)

Majalengka, Pustakawarta.com - Buper Leles di Kecamatan Sindangwangi, Majalengka, menjadi salah satu pilihan favorit bagi mereka yang ingin berlibur sambil menyatu dengan alam.

Tempat ini menawarkan keindahan yang masih alami, dari bumi perkemahan yang luas hingga air terjun jernih bernama Curug Leles.

Menurut Ketua Pengelola, Dedi, nama “Leles” diambil dari pohon langka yang hanya tumbuh di daerah ini, pohon leles. Pohon ini tidak hanya tua usianya, tapi juga memiliki makna khusus bagi masyarakat sekitar.

"Kebetulan wisata alam disini menyajikan ada curug ya, dan disini yang paling bagusnya ada salah satu pohon yang namanya pohon leles yang di majalengka itu cuman di desa ini aja yang ada pohon leles, tertua karena itu juga tunas nya, jadi wisata ini berawal dari nama pohon leles itu," ungkap Dedi kepada PustakaWarta.

Untuk kenyamanan pengunjung, pengelola menyediakan fasilitas camping lengkap dengan peralatan seperti tenda dan kompor. Semua disiapkan agar pengunjung bisa menikmati pengalaman berkemah tanpa repot.

Salah satu pengunjung, Wirani, datang dari Indramayu bersama keluarganya. Ia menempuh perjalanan selama satu setengah jam demi menikmati waktu bersama di alam terbuka ini.

"Kesini bareng keluarga dari Indramayu di perjalanan 1,5 jam, suasananya adem banget. Anak-anaknya main airnya seru, kita juga nongkrong-nongkrongnya enak. Ke tempat parkirnya deket, jadi bawa orang tua nggak terlalu pegel," ujarnya.

Wirani menambahkan, meskipun harga tiket sudah naik menjadi Rp22.500, ia merasa puas dan bahkan berniat untuk kembali lagi.

"Untuk jalan infrastrukturnya udah baik, harga tiketnya 22.500 tapi ya memuaskan. Insya Allah ada rencana ngecamp lagi disini bahkan nanti rencananya mau bawa keluarga dari Bekasi," katanya.

Pengunjung Menurun Hingga 70 Persen

Namun sayangnya, sejak adanya kebijakan baru soal Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), jumlah pengunjung Buper Leles menurun drastis hingga 70 persen.

"Mungkin pengunjung bulan-bulan sekarang, dari 100 sampai 200 itu mungkin ada ya, tapi sekarang itu dengan adanya kenaikan pajak PNBP ada penurunan pengunjung 70% dari tahun kemarin, jauh banget," keluh Dedi.

Tarif masuk yang dulunya hanya 10 hingga 15 ribu rupiah kini naik menjadi Rp22.500, belum termasuk parkir. Kenaikan ini dirasa cukup berat bagi sebagian kalangan, terutama masyarakat biasa.

"Di luaran sana yang di luar kawasan itu banyak yang tiketnya 10 ribu, 15 ribu masih banyak, terus ada wisata-wisata baru juga. Mungkin di sini tuh lebih ke yang nggak kebagian wisata-wisata di luar," tambahnya.

Buper Leles dikelola secara mandiri oleh warga setempat, tanpa banyak bantuan dari pemerintah. Meski tetap menyetorkan pajak, perhatian dari pemerintah masih sangat minim.

"Kerja kolektif sekarang, dikelola sendiri tapi ada pajak ke pemerintah, tapi pemerintah ya belum ada perhatian," ungkap Dedi.

Salah satu kendala yang dihadapi adalah belum adanya lahan parkir yang layak. Namun dengan segala keterbatasan, pengelola tetap berusaha memperbaiki fasilitas secara bertahap.

"Kami sedikit merayap ya, ketika kami ada keuangannya, mungkin sisa dari pajak itu dibuatkan jalan, tugu gerbang dan yang lainnya. Kami sudah berupaya dengan cara kami sendiri," tegas Dedi.

Ia berharap pemerintah bisa lebih peduli, tidak hanya menarik pajak, tapi juga turut serta membangun dan memperbaiki sarana yang dibutuhkan.

"Kebetulan kami belum ada perhatian dari pemerintah, padahal ya jangan menutup mata. Karena kami ini penghasil pajak untuk pemerintah, bahkan sampai-sampai kami infrastruktur atau apa ingin dirasakan juga dari pemerintah," katanya.

"Harapan kami mungkin ya ke pemerintah ya ada timbal balik dari pajak yang kami berikan, ya baik itu untuk infrastruktur. Biar pengunjung juga nyaman. Ketika tempatnya nyaman, bagus, mungkin pengunjung akan kembali lagi," tutupnya penuh harap. (Jilly Ortega) 

Bagikan Berita


Untuk Menambahkan Ulasan Berita, Anda Harus Login Terlebih Dahulu